Minggu, 08 Desember 2013

Laporan Anfisman : Sistem Reproduksi

PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI

Nama Kelompok 3 :
Cahya Aulia
Eka Fitri Andriani
Musfiroh
Nina Kurniawati
Ni Made Yulianda
KELAS : 2K
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVEARSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi berhenti,tetapi makhluk tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal dengan traktus genitalis,yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada lelaki kedua traktus itu berhubungan erat. Pada perempuan meskipun traktus genitalis dan urinarius berhubungan erat akan tetapi tidak bersambung. Traktus genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Organ perkembangbiakan wanita terletak dalam panggul kecil,organ laki-laki sebagian besar diluar pelvis.



















BAB II
Tinjauan pustaka

  1. Sistem reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kemih).
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang,berbentuk oval dengan panjang 3-4cm. ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang,umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron.
Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari tuba falopi,uterus dan vagina. Tuba falopi atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10cm. bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan ronggs pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir,bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membrane mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Kelenjar tersebut dihasilkan oleh kelenjar bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Dibawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. di dalam labium mayor terdapat labium minor (bibir kecil) yang berjumla sepasang.
Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris tidak sama percis dengan penis,namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran,yaitu saluran uretra (saluran kencing)dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat hirmen atau selaput dara. Hymen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
  1. Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. 



BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.   Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 04 April 2013, pukul 13.00 – 15.20 WIB, dan bertempat di Laboratorium Anatomi Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

B.   Alat

Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :

1.      Alat peraga
2.      Alat tulis

C.   Bahan

Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :

1.      Alat peraga reproduksi pria
2.      Alat peraga reproduksi wanita

D.   Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah, sebagai berikut :

1.      Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2.      Mengamati alat peraga serta menyebutkan bagian-bagian serta fungsinya




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

1.  Organ reproduksi wanita



Keterangan
è Osteo secral
Untuk menyangga bagian pinggul

è Ureter
Untuk mendorong urin dari ginjal ke kandung kemih

è Fimbrae
Untuk menangkap sel ovum yang telah matang
è Tuba Falopi
Saluran yyang membawa ovum
è Ovarium
Tempat memproduksi sel telur dan tempat perkembangan janin
è Ligament ovarium
Untuk mrngikat organ-organ reproduksi dan mempertahankan ovarium
è External illiac vessels
Pembuluh darah yang membantu ovarium
è Vena
Mengalirkan darah ke ovarium
è Primetrium
Sebagai pelindung uterus
è Myommetrium
Untuk kontraksi dan relaksasi uterus
è Liang serviks
Saluran untuk kluarnya janin
è Serviks
Tempat keluarnya janin
è Kandung kemih
Tempat menampung urin sementara
è Tulang kemaluan
Di depan kandung kemih
è Uretra
Membawaurin dari kandung kemih keluar
è Klitoris
Saraf rangsangan

è External uretra
Tempat keluarnya urin
è Labium minora
Untuk menutup organ genetal didalamnya
è Labium mayora
Untuk menutup organ genital didalamnya
è Lubang vagina
Tempat masuknya sperma dan keluarnya janin
è Badan uterus
è Sigmoid kolon
Mengeluarkan sisa makanan
è Rektum
Tempat terakhir usus besar
è Vagina
Tempat keluarnya darah mensuntrasi dan tempat lahirnya bayi
è Anus
Tempat keluarnya feses








2. Organ reproduksi pria

Keterangan :

è Tulang penyangga
Untuk menyangga pinggul
è Ureter
Membawa urin dari ginjal ke kandung kemih
è Sigmoid kolon
Mengeliminasi zat sisa makanan
è Kandung kemih
Tempat urin sementara
è Sub mukosa
Memproduksi sekresi aralis dan untuk melindungi usus 12 jari
è External illiac
Pembuluh darah
è Kelenjar prostat
Untuk memberikan suasana basah dan menghasilkan getah

è Vas diferens (saluran sperma)
Saluran jalannya sperma dari epididemis ke kandung semen
è Uretra
Saluran pembuangan urin dan membawa sperma
è Penis
Untuk menyampaikan sperma ke organ reproduksi wanita
è Prepusium (foreskin)
Untuk melindungi glanpenis
è Corpus kofernosum
Jaringan spons yang membantu ereksi
è Corpus spongiosum
Jaringan spons yang berfungsi merespon rangsangan
è Orificlum uretra
Tempat keluarnya urin
è Testis
Memproduksi sperma dan testosteron dan untuk mengeluarkan sifat-sifat sekunder pada pria
è Skrotum (kantung sperma)
Untuk melindungi ttestis dan mengatur suhu
è Anus
Saluran pengeluaran feses
è Kelenjar bulbu uuretra
Mengekskresi cairan agarr sperma lebih tahan hidup
è Tulang ekor
Untuk menyngga tulang sekitar panggul
è Rektum
Bagian terakhir usus besar dan tempat feses sementara
è Vesicular seminalis
Untuk mengekskresi cairan semen dan sumber energi spermatozoa
è Ductus ejakulatoris
Untuk keluarnya sperma agar masuk kedalam uretra

è Kepala sperma
Untruk mencari sel ovum

B.   Pembahasan

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi berhenti, tetapi makhluk tersebut masih dapat bertahan hidup. Organ reproduksi membentuk apa yang dikenal dengan traktus genitalis yang berhubungan dengan traktus urianius.

Pada lelaki kedua traktus itu berhubungan erat. Pada perempuan meskipun traktus genitalis dan urianius berhubungan erat akan tetapi tidak bersambung. Traktus genitalis wanita bersambung dengan rongga peritonium. Organ perkembangbiakan wanita terletak dalam panggul kecil, organ laki-laki sebagian besar diluar pelvis.

Reproduksi seksual tidak saja bermakna bagi kelangsungan hidup suatu spesies,tetapi juga berarti bahwa keturunan yang dihasilkan memiliki sifat atau karakter yang berbeda dari induknya. Hal itu disebabkan pada waktu fertilisasi terjadi kombinasi sifat-sifat menurun melalui inti sel kelamin dari dua induk yang berbeda. Sebelum terjadi fertilisasi didahului proses pembentukan gamet. Pada manusia,pembentukan sel kelamin atau gamet terjadi di dalam alat kelamin yang disebut gonad, ada gonad jantan dan ada gonad betina. Gonad jantan dikenal dengan istilah testis dan gonad betina dikenal dengan nama ovarium. Proses pembentukan sel kelamin tersebut dikenal dengan gameto genesis yang terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.
1.       Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa yang berlangsung didalam kelenjar kelamin jantan (testis). Spermatozoa yang terbentuk berasal dari sel pembentuk sperma yang terdapat didalam testis (sel spermatogonium).

Mula-mula sel spermatogonium didalam testis berulangkali membelah secara mitosis sehingga terbentuklah beberapa sel spermatogonium yang baru. Selanjutnya,setiap sel spermatogonium tersebut tumbuh menjadi sel yang lebih besar, disebut spermatosit primer. Dalam perkembangannya, spermatosit primer membelah secara meiosis sehingga terbentuk dua buah spermatosit sekunder. Masing-masing spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis dan menghasilkan empat buah spermatid yang bersifat haploid(n) karena hanya mengandung setengah jumlah kromosom sel induknya. Pada akhirnya, melalui tahap-tahap perkembangan tertentu, intisel spermatid mengecil sehingga terbentuklah spermatozoa yang siap melakukan pembuahan.

2.       Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur atau ovum didalam indung telur atau ovarium. Sel telur berasal dari sel oogonium didalam ovarium. Sama seperti halnya pada proses pembentukan spermatozoa, oogenesis diawali dengan adanya pembelahan mitosis yang berlangsung beberapa kali pada sel oogonium sehingga terbentuk beberapa sel oogonium yang bersifat diploid.
Selanjutnya, setiap sel oogonium baru yang terbentuk mengalami pertumbuhan menjadi oosit primer. Dalam perkembangannya, oosit primer membelah secara meiosis menjadi dua sel yang tidak sama ukurannya karena sitoplasma selnya terbagi dua bagian yang tidak sama. Satu sel yang besar mengandung inti sel (nukleus) dan sitoplasma disebut dengan oosit sekunder,sedangkan satu sel lain yang lebih kecil hanya mengandung inti sel saja,disebut badan kutub primer (polosit I).
Pada akhirnya, oosit sekunder membelah secara meiosis menjadi dua sel yang juga tida sama besar ukurannya. Sel yang besar disebut ootid dan akan berkembang menjadi sel telur, sedangkan sel yang kecil disebut dengan badan kutub sekunder (polosit II) yang kemudian akan terserap kembali oleh dinding ovarium.
Jika terjadi perkawinan antara induk jantan dan induk betina, maka berlangsunglah proses fertilisasi yang akan menghasilkan zigot. Selanjutnya,zigot membelah secara mitosis dan setelah melalui tahap perkembangan tertentu berubah menjadi embrio. Pada akhirnya, embrio tumbuh dan berkembang menjadi individu baru dengan sifat yang bervariasi di antara kedua induknya. Dengan demikian, makin jelaslah bahwa dengan adanya proses pembelahan secara meiosis, sifat dari suatu individu (suatu jenis organisme) tetap terjaga dari generasi ke generasi berikutnya sehingga kelestarian jenisnya pun ikut terjaga dari bahaya kepunuhan.

Fertilisasi

Sel telur dibentuk pada ovarium. Setiap bulan, satu ovarium melepaskan telur. Biasanya hanya satu sel telur yang dilepaskan setiap kurang lebih 28 hari. Ovarium itu biasanya secara bergantian melepaskan melepaskan sel telur. Peristiwa pelepasan sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Pada saat terlepas dari ovarium,telur bergerak menuju saluran yang disebut oviduk,yaitu organ yang terbentuk saluran yang menghubungkan antara ovarium dan rahim (uterus).
 Pada waktu kontak seksual (kovulasi) terjadi, sperma akan disuntikan oleh serangkaian otot yang mengalami kontraksi dari uretra laki-laki menuju ke vagina perempuan. Meskipun jumlah sperma mencapai jutaan yang dapat masuk ke dalam vagina, tetapi yang sampai ke uterus hanya beberapa ratus saja. Beberapa sperma itu seterusnya akan masuk ke oviduk dan proses fertilisasi akan terjadi jika didalam oviduk ada sel telur yang sudah siap di buahi. Meskipun demikian hanya satu sperma yang dapat melakukan fertilisasi. Sperma yang sampai pada sel telur akan melakukan penetrasi. Sel sperma dan sel telur  yang tadinya bersifat haploid setelah bergabung (fertilisasi) akan menjadi zigot yang diploid.

 Setelah terjadi fertilisasi, telur yang telah dibuahi menjadi embrio. Setelah lima hari (120 jam) dari fertilisasi, embrio bergerak dari oviduk menuju ke uterus. Selanjutnya,embrio menempel pada dinding uterus.  Di tempat ini embrio akan berkembang biak selama 40 minggu untuk menjadi bayi.



 Siklus menstruasi

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (adapula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut:
pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de graaf yang matang. Folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfunsgsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi,selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel de graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu disekitar terjadinya ovulasi disebut estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (corpus luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio disebut menstruasi.




Penyakit pada Sistem Reproduksi

Seperti sistem tubuh yang lain, sistem reproduksi pada manusia dapat pula di infeksi oleh mikrob. Mikrob tersebut dapat menyerang pada saat terjadi kontak antara orang yang satu dan yang lain selama kontak seksual. Penyakit yang di sebarkan melalui kontak seksual disebut penyakit seksual.

Apa saja mikroba yang menyebabkan penyakit seksual ini? Penyakit Gonore, Klamidia, Sifilis adalah penyakit yang di sebabkan bakteri sedangkan AIDS ( Acquired Immune Deficienci Syndrome ) dan Herpes di sebabkan oleh virus.

Penyakit Gonore, Sifilis dan Klamidia dapat diobati dan di sembuhkan dengan antibiotik. AIDS dan Herpes sangan sulit di sembuhkan.

Penyakit Kelamin dan Gejalanya

1.       Gonore ( kencing nanah )

Gejala :
- perempuan : keluarnya nanah yang berasal dari vagina dan saluran urine tidak muncul gejala pada beberapa perempuan.
- laki-laki : keluarnya nanah dari penis saluran urine.
Masalah :
- perempuan : kebersihan pada saat kelahiran baru terinfeksi dari ibunya selama kelahiran.
- laki-laki : infeksi pada testis.

2.       Klamidia ( klamidiasis)

Gejala : seperti pada perempuan gonore, tidak tampak gejalanya 70 % pada perempuan, 10 % pada laki-laki.
Masalah :
- perempuan : kebersihan masalah pada saat kehamilan.
- laki-laki : kebersihan pada laki-laki.



3.       Sifilis ( raja singa )

Gejala : luka pada vagina atau penis.
Masalah : membahayakan jantung dan otak melalui ibu yang di tularkan melalui vetusnya.

4.       Herpes ( DHAB )

Gejala : luka pada vagina atau penis seperti bercak bercak yang menyerang alat kelamin manusia.
Masalah : melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.

5.      Kandida ( keputihan )

Gejala : infeksi pada dinding vagina.
Masalah : kurang menjaga kebersihan diri.

6.      AIDS

Gejala : rusaknya sel darah putih, pertahanan tubuh melemah.
Masalah : merusaknya sistem kekebalan tubuh, kanker, paru-paru, kejadian fatal selama sakit.




BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Proses pembentukan sel kelamin dikenal dengan istilah gametogenesis yang terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogonesis merupakan proses pembentukan spermatozoa. Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum
  1. Alat perkembangan biakan pada manusia berfungsi optimal setelah masa usia tertentu (masa puber).
  2. Tahapan reproduksi pada manusia adalah ovarium menghasilkan sel telur dan testis menghasilkan sel sperma. Jika terjadi fertilisasi, yaitu terjadinya pertemuan sel telur dengan sel sperma di oviduk maka sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi embrio dan bergerak ke uterus selanjutnya terus berkembang di dalam uterus hingga menjadi bayi.
  3. Embrio sebelum menjadi bayi mempunyai beberapa kebutuhan ,seperti perlindungan ,makanan, oksigen dan pembuangan sisa metabolisme.
  4. Penyakit pada sistem reproduksi seperti gonore, klamedia,sifilis dan herpes
  5. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV)




DAFTAR PUSTAKA

Frandson, 1992. Anatomi dan fisiologi ternak.gadjah mada university press.yogyakarta.
Kelley, R., 1995. Histologi dasar . EGC. Jakarta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan fisiologi manusia untuk paramedis. Gramedia pustaka utama.jakarta
Syaifuddin,2006. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Buku kedokteran EGC. Jakarta .
Ganery,A.1995.Tubuh Manusia .Dalam ilmu pengetahuan.terjemahan lina.human body.semarang:PT mandiri jaya abadi.

Parker,S.2000. Tubuh manusia. Dalam seri jendela IPTEK. terjemahan pusat penerjemahan.FS UI.Jakarta:PT balai pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar